KUNJUNGAN KE TEMPAT USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PEMBUATAN KUE SATU



KUNJUNGAN KE TEMPAT USAHA KECIL MENENGAH (UKM)
PEMBUATAN KUE SATU

Salah satu oleh-oleh khas daerah Kuningan adalah kue satu, ada beberapa tempat usaha pembuatan kue satu diantaranya bertempat di Jl. Garden Kemiri RT.01 RW.01 Desa Cirea Kecamatan Mandirancan yang dipimpin oleh Ibu Ipah. Ibu Ipah adalah generasi ke-3 pembuat kue satu, kue satu Ibu Ipah mempunyai label “Family Pamrih” yang berarti keluarga Pamrih. Nama Pamrih berasal dari Ayah Ibu Ipah.Ibu Ipah mempunyai 3 orang anak laki-laki.Suami Ibu Ipah bekerja di sebuah bengkel mobil di daerah kota Cirebon. Penghasilan dari mencetak kue satu tidak terlalu banyak namun dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari begitu pula dengan seluruh karyawannya. Ibu Ipah memiliki 2-6 karyawan namun tidak semuanya berangkat setiap hari tergantung dari pesanan konsumen, pesan antar banyak terjadi jika menjelang lebaran.Upah setiap karyawan tergantung dari seberapa banyak resep yang diselesaikan,setiap 1 resep mendapat upahRp. 30.000,-untuk satu orang.
Asal mula dinamakan kue satu tercetus karena setiap bahan yang digunakan dalam pembuatan kue satu memiliki perbandingan 1 (satu). Kue satu dibuat dari tepung kacang hijau, gula pasir dan tepung sagu. Dalam 1 (satu) resep terdiri dari 12 kg kacang hijaudan 12 kg gula pasir, sedangkan tepung sagu itu sendiri berfungsi untuk melepaskan kue satu dari cetakan. Namun atas permintaan konsumen perbandingan antara kacang hijau dan kue satu berubah karena dirasa terlalu manis maka perbandingan bahan kue satu menjadi 12 kg kacang hijau dicampur dengan 10 kg gula pasir dalam satu resep. Dalam satu resep dapat dihasilkan 50 bungkus kue satu berukuran ½ kg siap jual. Bahan-bahan pembuatan kue satu sudah disuplay dari pedagang. Kue satu dapat bertahan selama 3 (tiga) bulan dihitung mulai dari pengemasan. Kue satu yang sudah dikemas dikirim ketoko-toko di wilayah Kuningan, Rajagaluh, dan Cirebon namun ada juga toko yang dating langsung membeli ketempat produksi. Jika kue satu tidak terjual habis setelah masa kadaluarsa maka akan dikembalikan ke tempat produksi yang kemudian akan digunakan untuk pakan ikan.

Langkah-langkah pembuatan kue satu adalah :
1.        Pertama-tama kacang hijau sebanyak 12 kg dicuci sampai bersih kemudian disangrai kurang lebih 15 (limabelas) menit, setelah itu digiling.
2.        Selanjutnya giling gula pasir sebanyak 10 kg  kemudian campurkan gilangan kacang hijau dan gula pasir jadi satu sampai rata.
3.        Setelah adonan tercampur rata kemudian dicetak, cetakan kue satu terbuat darikayu yang berbentuk lingkaran yang terdiri dari berbagai motif.
4.        Setelah dicetak kue satu dijemur di bawah sinar matahari langsung, namun jika cuaca sedang mendung (musim hujan) proses pengeringan kue satu dapat dilakukan dengan diopen.
5.        Langkah terakhir adalah pengemasan, setelah kue satu  dinyatakan benar-benar kering kemudian dikemas dengan ukuran sebagai berikut :
a.       Ukuran 3 kg dijual ketoko dengan hargaRp. 60.000,-
b.      Ukuran 1 kg dijual ketoko dengan hargaRp. 22.000,-
c.       Ukuran ½ kg dijual ketoko dengan hargaRp. 11.000,- dan
d.      Ukuran mika berisi 12 keping dijual ketoko dengan harga Rp. 2.500,-

Selama ini Ibu Ipah masih menjaga resep kue satu warisan keluarga besarnya, Ibu Ipah belum berani mengadakan inovasi resep.Pada kesempatan ini kami dari kelompok 11 KKM Universitas Muhammadiyah Cirebon ingin mengadakan beberapa modifikasi pembuatan kue satu. Modifikasi atau inovasi ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan omzet penjualan kue satu. Inovasi kue satu dimulai dari label yang digunakan, yaitu membuat label yang lebih menarik, berwarna dan mempunyai informasi lengkap tentang produk termasuk tanggal kadaluarsa agar konsumen tidak ragu-ragu dalam membeli.Inovasi selanjutnya dari segi bentuk cetakan kue satu yang selama ini berbentuk bulat atau lingkaran dengan berbagai motif.Pada kesempatan ini kami akan membuat kuesatu dengan bentuk lain seperti bentuk buah-buahan dan hewan, selain itu dalam pembuatan kue satu juga ditambahkan sedikit perasa susu dan butter sehingga rasanya tidak terlalu keras agar anak-anak lebih tertarik untuk membeli,  Setelah inovasi label, cetakan, dan rasa selesai kami berusaha memasarkan produk tersebut melalui media social yaitu ….




Thanks for your comment